Kamis, 30 September 2010

mengapa kita masih harus belajar B.indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di timor leste Bahasa Indonesia adalah bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistika , Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu riau dari abad ke-19, namun mengalami perkembangan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses pembakuan di awal abad ke-20. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun saat ini dipahami oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia tidak menduduki posisi sebagai bahasa ibu bagi mayoritas penduduknya. Sebagian besar warga Indonesia berbahasa daerah sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Namun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di surat kabar, media elektronika, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Indonesia adalah Negara yang kaya akan budaya. Bahasa adalah salah satu dari keanekaragaman budaya. Di setiap daerah mempunyai bahasa yang berbeda-beda, seperti dipulau jawa masyarakatnya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa. Bahasa jawa juga di bagi lagi, ada bahasa jawa kasar dan halus, setiap hari mereka berbicara dengan bahasa jawa. Dengan kebiasaan mereka yang seperti itu akan menyebabkan mereka tidak mengerti bahasa Indonesia. Saya mempunyai pengalaman, ketika saya pulang kampung bertemu dengan nenek saya, saya sangat bingung dan sulit untuk berkomunikasi dikarenakan nenek saya tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia dan tidak mengerti bahasa Indonesia.

Dengan membiasakan komunikasi dengan bahasa Indonesia akan memudahkan kita dalam berkomunikasi antar daerah. Kita bangsa Indonesia maka bahasa yang di gunakan adalah bahasa Indonesia. Sebagai orang indonesia, pasti beranggapan bahwa kita ini sudah mengerti bahasa indonesia. Pada kenyataannya ternyata belum, yang membuat saya terkejut adalah banyaknya penulis yang belum mahir menggunakan bahasa Indonesia. Saya sendiri merasa bahasa Indonesia saya masih lemah semestinya kita belajar lagi. Jangan karena merasa sudah menggunakan bahasa indonesia sehari-hari lantas otomatis pandai. Ayo kita belajar bahasa Indonesia lagi, Bagaimana kita bisa menghargai budaya kita kalau bahasa Indonesia kita kacau belum benar.

Selasa, 28 September 2010

100 Kosakata bahasa baku dan tidak baku

Tugas Bahasa Indonesia 1


Berikut ini adalah contoh kata tidak baku menjadi:

1. Abjad, Abjat
2. Aktif , Aktip
3. Aktivitas , Aktifitas
4. Asas , Azas
5. Atlet, Atlit
6. Atmosfer , Atmosfir
7. Bus, Bis
8. Besok, Esok
9. Biosfer , Biosfir
10. Belum , Belom
11. Bengep , Bengap
12. Blanko , Blangko
13. Cenderamata , Cinderamata
14. Cabai , Cabe
15. Diagnosis, Diagnosa
16. Daftar , Daptar
17. Dekret , Dekrit
18. Detail , Detil
19. Doa , Do’a
20. Embus , Hembus
21. Ekstrem , Ekstrim
22. Ekstremis , Ekstrimis
23. Ekstra , Extra
24. E-mail , Email
25. Februari , Pebruari
26. Familier – Familiar
27. Facsimile , faksimili
28. Foto , Photo
29. Fondasi , Pondasi
30. Gladi , Geladi
31. Hakikat , Hakekat
32. Hafal , Hapal
33. Heterogen , Hetrogen
34. Hipotesis , Hipotesa
35. Hipotek , Hipotik
36. Hitam , Item
37. Hijau , Ijo
38. Habis , Abis
39. Ijazah , Ijasah
40. Imbau , Himbau
41. Indera, Indra
42. Indragiri , Inderagiri
43. Istri , Isteri
44. Izin , Ijin
45. Jadwal , Jadual
46. Jenderal , Jendral
47. Jumat, Jum’at
48. Justru , Justeru
49. Kacamata , Kaca mata
50. Kanker , Kangker
51. Karier , Karir
52. Katolik , Katholik
53. Kendaraan , Kenderaan
54. Konferensi , Konperensi
55. Kualifikasi , Kwalifikasi
56. Kualitatif , Kwalitatif
57. Kuantitatif , Kwantitatif
58. Kualitas , Kwalitas
59. Kosa kata, Kosakata
60. Laknat , La’nat
61. Lembap , Lembab
62. Lubang , Lobang
63. Masjid , Mesjid
64. Merek , Merk
65. Meterai , Meterei
66. Miliar , Milyar
67. Misi , Missi
68. Mulia , Mulya
69. Museum , Musium
70. Metode , Metoda
71. Mungkir , Pungkir
72. Maaf , Ma’af
73. Makhluk , Mahluk
74. Mahsyur , Mahsur
75. Muazin , Muadzin
76. Narasumber , Nara Sumber
77. Nasihat , Nasehat
78. Negeri , Negri
79. Nikmat , ni’mat
80. November , Nopember
81. Objek , Obyek
82. Objektif , Obyektif
83. Peduli , Perduli
84. Praktik , Praktek
85. Provinsi , Propinsi
86. Rakat , Rakaat
87. Risiko , Resiko
88. Rubah , Robah
89. Saja , Aja
90. Sekadar , Sekedar
91. Silakan , Silahkan
92. Sistem , Sistim
93. Saksama , Seksama
94. Subjek , Subyek
95. Subjektif , Subyektif
96. Teknik , Tehnik
97. Teknologi , Tehnologi
98. Ubah , Rubah
99. Mengubah , Merubah
100. Utang , Hutang